Alzheimer
Sekilas kerja Otak
Otak adalah organ penting yang terletak di dalam tengkorak manusia. Bisa dikatakan otak bagaikan ‘superkomputer dalam tubuh’ anugerah Ilahi yang memainkan peran sentral dalam mengendalikan hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk kognisi, emosi, dan perilaku. Otak juga memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan lingkungannya dan menjalankan fungsi-fungsi penting seperti bernapas, bergerak, dan berbicara.
Cara kerja otak melibatkan jutaan sel saraf atau neuron, yang saling terhubung melalui jaringan yang kompleks dan membentuk jalur-jalur komunikasi yang sangat terstruktur. Jalur-jalur komunikasi ini memungkinkan otak untuk mengirim dan menerima sinyal listrik dan kimia, yang kemudian diinterpretasikan sebagai informasi oleh otak.
Otak terdiri dari jutaan sel saraf atau neuron yang terhubung satu sama lain melalui sinapsis, yang memungkinkan pengiriman sinyal listrik dan kimiawi dari satu neuron ke neuron lainnya. Proses ini memungkinkan otak untuk melakukan fungsi-fungsi seperti berpikir, merespons rangsangan, dan mengkoordinasikan gerakan tubuh.
Alzheimer
Penyakit Alzheimer terjadi saat protein otak gagal berfungsi secara normal sehingga mengganggu kinerja sel otak (neuron). Ketika neuron rusak, sel otak kehilangan koneksi satu sama lain hingga akhirnya mati. Ada dua protein otak yang menjadi penyebab utama Alzheimer yaitu: 1.Beta-amiloid. Pengendapan protein ini menimbulkan efek beracun yang dapat mengganggu komunikasi antara sel otak. Dan yang kedua Neurofibril. Ini adalah protein yang berperan dalam membawa nutrisi ke dalam sel otak. Jika tidak sesuai jalur, dapat mengganggu proses pengiriman nutrisi yang memicu efek beracun bagi sel otak.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif pada organ yang menyebabkan penurunan progresif dalam sejumlah aspek. Mulai dari ingatan, kognitif atau kemampuan berpikir, kemampuan bicara dan perilaku.Penyakit ini dapat menyasar orang dewasa yang masih muda. Namun, sebagian besar kasusnya terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 60 tahun (lansia).
Pada tahap awal, pengidapnya akan mengalami gangguan daya ingat bersifat ringan. Contohnya seperti mengalami kesulitan mengingat nama benda, percakapan dengan siapa saja hingga peristiwa yang belum lama terjadi.
Penyakit ini dapat memburuk seiring waktu sehingga membuat pengidapnya tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, pada kasus yang sudah parah, penyakit Alzheimer dapat membuat pengidapnya linglung.
Faktor Risiko
Beberapa faktor pemicu Alzheimer antara lain:
Faktor keturunan atau genetika. Adanya perubahan mutasi genetik dalam keluarga meningkatkan risiko Alzheimer pada 1 persen pengidap.
Usia. Risiko Alzheimer semakin meningkat seiring berjalannya usia akibat pola hidup tidak sehat.
Sindrom Down. Alzheimer berkaitan dengan tiga salinan kromosom 21 yang pengidap Sindrom Down miliki.
Jenis kelamin. perempuan berisiko lebih tinggi terkena Alzheimer daripada laki-laki
Gangguan kognitif. Pengidap gangguan kognitif akan mengalami masalah memori yang berisiko berkembang menjadi demensia akibat Alzheimer.
Cedera kepala akibat berolahraga, kecelakaan, dan prosedur operasi berisiko terjangkit Alzheimer di kemudian hari.
Polusi udara mempercepat degenerasi sistem saraf yang meningkatkan risiko Alzheimer.
Konsumsi alcohol memicu perubahan pada otak yang berkaitan dengan peningkatan risiko demensia sedari awal.
Gaya hidup dan kesehatan jantung. Kurang tidur, Kurang olahraga, obesitas, merokok, kolesterol tinggi, hipertensi, dan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol memicu Alzheimer di kemudian hari.
Meski Alzheimer rentan menyerang lansia, tetapi penyakit ini juga dapat terjadi pada usia muda ini terutama terkait genetik, pola hidup dan gangguan kognitip
Gejala Awal Penyakit Alzheimer
Mengalami Hilang Ingatan
Gejala awal yang terjadi pada penderita alzheimer yaitu mudah lupa dengan peristiwa-peristiwa yang belum lama terjadi. Kemampuan untuk berkonsentrasi juga mengalami penurunan. Bahkan orang tersebut mudah lupa dalam menerima informasi yang baru saja didengar. Selain itu, penderita juga memiliki masalah dalam hal hitung-menghitung baik dalam menjumlah maupun mengurangi. Bahkan mudah melupakan nama-nama orang yang dikenalnya atau kerabat dekatnya.
Penderita Tidak Menyadari Hal-Hal yang Baru Saja Dilakukan
Banyak penderita alzheimer yang tidak menyadari akan penyakit yang dideritanya. Bahkan, dia tidak menyadari aktivitas apa yang baru saja ia lakukan. Namun, penderita penyakit ini tetap mempertahankan harga dirinya dengan selalu menayangkan dengan penyakit yang ada pada dirinya.
Bingung
Penderita alzheimer biasanya mengalami kebingungan berkaitan dengan tempat dan waktu. Sehingga, hal ini dapat menyebabkan orang tersebut mengalami tersesat di suatu tempat. Hal ini membuat orang tersebut mengalami kebingungan dan tidak tahu jalan pulang ke rumah.
Gangguan Berbicara
Penderita alzheimer akan mengalami gangguan berbicara seperti dalam hal menyebutkan benda-benda yang ada di sekitarnya dan mengalami kesulitan dalam berbicara.
Itulah penyebab dan gejala penyakit alzheimer yang perlu Anda ketahui. Sehingga untuk melakukan pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi faktor penyebabnya, seperti menerapkan pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga secara rutin dan menghindari minum-minuman yang mengandung alkohol.
Meski Alzheimer tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat menurunkan risiko penyakit di usia muda. Di antaranya berhenti merokok, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan mengelola tekanan darah serta kolesterol dengan baik.
Kita pun dapat lebih banyak tahu tentang alzeimer dan berpartisipasi terlibat dalam pencegahan dan sosialisasi tentang Alzhaimer melalui wadah Alzheimer’s Indonesia atau ALZI melalui alzi.or.id
Alzheimer Indonesia bermula dari Asosiasi Alzheimer Indonesia yang berdiri pada 22 Juli 2000 dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan Prof. Dr. Ahmad Sujudi Sp.B. Pada tahun 2013, Asosiasi Alzheimer Indonesia berubah nama menjadi Alzheimer Indonesia.
Sejak tahun 2009, Alzheimer Indonesia resmi menjadi member dari Alzheimer Disease International (ADI) yang berpusat di London, Inggris, dan bekerja sama dengan World Health Organization di Geneva, Switzerland.Saat ini, Alzheimer Indonesia memiliki perwakilan di 18 kota besar di Indonesia dan 6 kota di luar negeri yaitu Jakarta – Aceh – Bali – Bandung – Bekasi – Bengkalis – Bogor – Depok – Makassar – Malang – Manado – Medan – Salatiga – Semarang – Solo – Surabaya – Yogyakarta – Lombok – Groningen (Belanda) – Geneva (Swiss) – San Fransisco (Amerika) – Doha (Qatar) – Belfast (Inggris) – Jerman
Tabik, semoga bermnfaat.
*)dikompilasi dari berbagi sumber oleh dr R.Pratama dalam rangka Bulan Alzeimer Internasional.
Posting Komentar